di
20.49.00
Kita mampu merencanakan, tapi Allah lah yang menentukan.
Aku adalah perencana yang besar. Aku selalu merencanakan hidupku jauh-jauh hari. Aku adalah pemimpi besar, tapi aku tidak tau darimana aku akan memulai itu. Ketika aku tidak tau harus memulai darimana mimpi-mimpiku itu mulai dari situlah rencana-rencana yang aku susun untuk masa depanku hancur. Cita-cita besar yang kugantungkan tinggi-tinggi mulai berjatuhan. Aku tau letak kesalahanku, Apa karena aku tidak dekat dengan Si Penentu, Apa aku kurang erat memeluknya. " Allah Is The Best Planner " hanya itu yang dapat aku katakan saat ini. Aku tidak tau apa yang akan terjadi besok, dan aku tidak tau apa yang akan terjadi di masa depanku. Apakah cita-cita yang pernah aku impikan dapat tercapai?
Aku Masih Labil
Jujur aku bukanlah orang yang dapat fokus pada satu mimpi. Aku mempunyai banyak mimpi besar. Kalian pasti tidak percaya dengan apa yang aku cita-cita kan. Aku seorang yang labil sehingga mudah sekali bagiku untuk bergonta-ganti mengkhayalkan masa depanku. Aku pernah berkhayal bahwa suatu saat aku akan bekerja di perusahaan IT besar seperti Facebook dan Google. Aku dapat sekolah di luar negeri sehingga itu dapat mempermudahkan aku dalam mengejar cita-cita tersebut. Namun itu tidak bertahan lama. Aku langsung pindah haluan, aku ingin menjadi seorang fashion editor. Mungkin ini lucu, tapi ini nyata. Aku bercita-cita menjadi fashion editor karena aku menonton sebuah drama Korea yang bercerita tentang seorang fashion editor. Yang perlu kalian tau aku adalah orang yang level tinggi dalam berkhayal, jadi aku selalu berusaha mencari informasi tentang apa yang aku impikan. Saat itu aku ingin sekali dapat sekolah di Esmod atau LaSalle namun sekolah fashion bukanlah hal yang murah dalam pembiayaan. Namun ada cita-cita yang saat ini masih kuinginkan. Yaitu aku dapat menempuh Studi di luar negeri. Ya paling tidak aku dapat tinggal diluar negeri. Aku ingin sekali, sungguh. Dalam pikiranku kalau aku keluar negeri aku dapat menjadi pribadi yang mandiri. Iya, aku adalah perempuan yang manja, yang selalu mengandalkan orang lain.
Cita-cita itu entah aku dapat darimana yang pasti, cita-cita itu masih tergantung di depan mataku. Yang akan selalu aku lihat saat kemanapun aku melangkah. Yang akan menjadi tujuan dari setiap langkahku.
Kita mampu merencanakan, tapi Allah lah yang menentukan. Aku adalah perencana yang besar. Aku selalu merencanakan hidupku jauh-jauh hari. ...